Simak Statistik

Rabu, 10 Agustus 2011

Menilai Dampak Advokasi


Oleh Herizal E. Arifin. Ketua Perkumpulan Sanggar – Jaringan untuk Demokrasi, Hak-hak Publik, dan Keadilan Sosial


Bab ini dibagi menjadi beberapa bagian berikut ini:
·         Tantangan evaluasi
·         Dimensi dampak
·         Dampak kerangka kerja
·         Penerapan kerangka kerja

Kerangka kerja evaluasi khusus disediakan untuk memetakan dampak upaya advokasi.

¨  Tantangan Evaluasi
Evaluasi adalah masalah pembelajaran dari apa yang efektif dan apa yang tidak efektif, sehingga kita dapat menerapkan pembelajaran untuk memperbaiki usaha kita di masa depan.

Namun menilai dampak nyata usaha advokasi kita senantiasa sulit. Indikator-indikator mencoba untuk mengukur kualitas tindakan advokasi seringkali kabur. Bahan-bahan dan kerangka kerja untuk mengevaluasi efektivitas dan dampak tidak lazim.  Karena banyak kerja advokasi dilakukan dalam aliansi dengan kelompok-kelompok lain. Sulit mengetahui dampak khas setipa organisasi. Meski ada kesulitan ini, amatlah perlu mengembangkan cara-cara untuk mengevaluasi usaha advokasi sehingga kita dapat belajar dan memperbaikinya.

Berdasarkan pengalaman berbagai LSM dan kelompok akar rumput, IDR telah mengembangkan kerangka kerja dan serangkaian pertanyaan yang dimaksudkan untuk memberi titik awal bagi penyusunan serangkaian alat dan kriteria evaluasi. Kami mulai tentang berbagai dimensi sukses yang telah diidentifikasi  melalui pekerjaan kami dengan kelompok-kelompok di seluruh dunia.

Untuk mengevaluasi usaha advokasi sepenuhnya baik berdasarkan prestasi-prestasi jangka pendek dan jangka panjang mereka, sukses dan dampak perlu diukur dengan perolehan yang dicapai melintasi tiga dimensi yang berbeda---kebijakan, masyarakat sipil, dan demokrasi. Terlampai sering keberhasilan kampanye advokasi melulu ditentukan dalam rangka mendapatkan kemenangan legislatif atau kebijakan langsung---indikator yang mengabaikan apakah sebuah kelompok telah mencapai kekuatan atau kemampuan untuk mempertahankan perolehan-perolehan itu dalam jangka panjang.

Tanpa LSM dan kemompok akar rumput kuat yang mampu menuntut pertanggungjawaban pemerintah, lama-kelamaan berbagai kemenangan kebijakan itu dapat pendek umurnya. Dalam sebuah kasus, memperoleh kemenangan itu dapat betul-betul memperlemah kelompok. Para pemimpin dapat menjadi begitu begitu terfokus pada advokasi sehingga mereka kehilangan hubungan dengan basis mereka atau tidak melibatkan basis merekan dengan cara bermakna apa pun juga, dengan demikian mengasingkan anggota-anggota. Kalau ini terjadi, kemampuan kelompok untuk mempertahan kekuatan mereka dan energi organisasi untuk proses panjang ke depannya (yakni memantau pelaksanaan dan penegakan perubahan kebijakan) menjadi amat berkurang. Sangat penting memasukan dimensi dampak ke dalam evaluasi kita, dibandingkan sekadar kemenangan-kemenangan kebijakan sesaat. Misalnya, indikator kekuatan organisasi akar rumput dan kemampuan mereka untuk mengubah hubungan kekuasaan.

Jenis pendekatan multidimensi seperti ini memungkinkan analisis yang lebih lengkap dan pemahaman efektivitas keseluruhan kampanye dan potensi atas dampak jangka panjang.

Boks. Apa Itu Keberhasilan Advokasi

Sukses dalam advokasi dapat dianggap bersifat tiga dimensi. Pada tingkat kebijakan, sukses itu berarti memenangkan kebijakan, program, atau perubahan perilaku yang dikehendaki.

Pada tingkat masyarakat sipil, sukses adalah memperkuat kelompok akar rumput dan LSM agar mereka dapat membangun hubungan kekuasaan yang lebih demokratis di masyarakat dan membuat lembaga publik dan sektor swasta lebih bertanggungjawab. 

Pada tingkat demokrasi, sukses itu meningkatkan ruang politik bagi LSM dan organisasi kerakyatan untuk bekerja tanpa penindasan. Ini merupakan kesempatan yang diperluas bagi mereka untuk ikut serta dalam politik dan mencapai legitimasi politik yang lebih besar sebagaimana tercermin dalam sikap dan tindakan anggota-anggota masyarakat yang berpengaruh dan dunia pada umumnya.


Menurut definisi ini, dampak dan sukses kebijakan bersifat tiga dimensi. Sukses pada tingkat kebijakan dilihat sebagai mendapatkan kebijakan yang mendukung, yaitu perubahan perubahan perilaku program atau perilaku dalam lembaga atau pada tingkat pengambilan keputusan. Pada tingkat masyarakat madani, itu berati memperkuat organisasi nonpemerintah dan akar rumput, menjadikan pemerintah bertanggungjawab dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Akhirnya pada tingkat demokrasi, sukses berarti memperluas ruang demokrasi di mana LSM dan organisasi kerakyatan berfungsi, meningkatkan legitimasi politis dan kemampuan untuk ikut serta, dan memperbaiki sikap dan tindakan pejabat pemerintah dan para elit terhadap LSM dan kelompok akar rumput.

Kerangka kerja ”Memetakan Dampak Advokasi” diorganisir menurut tiga dimensi keberhasilan kebijakan. Untuk setiap dimensi, kami telah mencantumkan kolom untuk tujuan khusus advokasi, dampak, indikator, hasil, san sarana verifikasi. Kolom dimensi ini mencakup bidang-bidang atau tingkat pemerintah, maasyarakat sipil, dan demokrasi di mana dampak dapat timbul. Daftar ini tidak dimaksudkan sudak mencakup semuanya melainkan sekadar memberi gambaran tentang sejumlah bidang yang mungkin terkena dampak khas.

Dibawah judul dimensi kebijakan, kami mendaftar cabang-cabang dan lembaga-lembaga pemerintah yang berkisar dari tingkat lokal, provinsi, dan nasional, hingga badan-badan international seperti PBB, Bank Dunia, dan IMF dan lembaga-lembaga berkuasa seperti perusahaan multinasional. Usaha advokasi mereka, kelompok-kelompok itu boleh jadi hanya memusatkan perhatian pada satu tingkat dampak kebijakan atau boleh jadi berusaha mempengaruhi banyak tingkatan. Di bawah judul masyarakat madani, kami memasukan LSM, organisasi kerakyatan/kelompok yang berbasis komunitas, dan rekan organisasi  seperti lembaga-lembaga riset atau organisasi profesi. Di bawah judul dimensi demokrasi, kami mencatumkan daftar ruang politik, partisipasi, dan legitimasi politik. Di bawah semua dimensi, kami memiliki kategori ”lain-lain” agar kelompok dapat menambahkan unsur-unsur yang barangkali pas untuk situasi mereka.

Di bawah judul tujuan-tujuan, keseluruhan tujuan dinyatakan untuk setiap dimensi:
  1. mengubah kebijakan publik, program, perilaku, atau praktik;
  2. memperkuat kemampuan, organisasi, dan pengaruh (kekuatan) maasyarakat sipil untuk melakukan kerja advokasi berkelanjutan; dan
  3. meningkatkan ruang demokrasi, partisipasi, dan legitimasi masyarakat masyarkat sipil untuk melakukan advokasi.


TABEL DAMPAK ADVOKASI

DIMENSI
TUJUAN
INDIKATOR
HASIL
BUKTI
KEBIJAKAN
Perubahan dalam kebijakan, program, perilaku, atau praktik



Nasional
·  eksekutif
·  badan-badan/ kementerian
·  legislatif
·  militer
·  pengadilan
·  lain-lain




Pemerintah Tingkat Propinsi
·   




Pemerintah Tingkat Lokal
·   




Lembaga Internationa
·  PBB
·  IMF
·  Bank Dunia
·  Bank Pembangunan Multilateral
·  Perusahaan Multinasional
·  Lain-lain




MASYARAKAT MADANI
Menguatkan kapasitas masyarakat madani, organisasi dan kekuasaan



·  LSM
·  Organisasi rakyat
·  Organisasi berbasis komunitas
·  Organisasi rekanan
·  Lain-lain




DEMOKRASI
Meningkatkan ruang demokrasi, partisipasi, dan legitimasi politik masyarakat madani



·  Ruang politik
·  Partisipasi
·  Legitimasi politik
·  Lain-lain





Tujuan khusus, indikator, hasil, dan sarana verifikasi perlu diisi oleh kelompok sendiri menurut kampanye atau usaha advokasi mereka sendiri.

¨  Penerapan Kerangka Kerja
Sebagai contoh, marilah kita melihat kasus dari Amerika Latin, CONAIE, gerakan pribumi Ekuador, dan menganalisis dampak advokasi yang telah dicapainya pada ketiga dimensi. Pertama harus diingat bahwa kasus ini hanya hanya memberi informasi tentang usaha awal advokasi kelompok tersebut dan tidak mencantumkan apakah organisasi itu berhasil dalam memantau konsensi yang telah diperolehnya atau membuat konsensi itu dijalankan dalam jangka panjang. Untuk memahami apakah kelompok itu memiliki dampak jangka panjang akan lebih banyak membutuhkan lebih banyak informasi dan analisis atas periode waktu lebih lama.

Dimensi kebijakan
Dalam contoh Ekuador ini, tujuan kebijakan umum CONAIE adalah:
  1. Mencabut Undang-Undang baru yang mengambil hak milik tanah komunitas dan tanah yang secara tradisional dimiliki oleh orang Indian, dan
  2. Untuk menghentikan pinjaman bank international yang mendukung pelaksanaan undang-undang itu. Untuk itu, mereka menghendaki parlemen mengubah undang-undang itu, peradilan untuk mendukung tindakan kelompok, presiden Ekuador agar mendukung posisi gerakan pribumi itu menyangkut undang-undang  tadi dan agar pejabat-pejabat Inter-American Development Bank untuk menarik pinjamannya.

Indikator utama termasuk pencabutan undang-undang itu dan pinjaman tadi dan apakah CONAIE mendapat dukungan dari partai-partai utama. Meskipun CONAIE tidak sepenuhnya mencapai tujuan umumnya pada dimensi kebijakan---undang-undang dan pinjaman itu tidak ditarik---organisasi itu mendapat sukses penting pada beberapa tingkatan.

Hasil-hasil itu terlihat secara konkrit dalam pencabutan ketentuan-ketentuan yang amat buruk dalam undang-undang itu, sistem peradilan mendukung hak gerakan itu untuk melakukan protes, perundingan dengan presiden dan pimpinan pemerintah lain yang menjurus sejumlah konsesi, dan Inter-American Development Bank mengirim misi ke Ekuador, mengakui masalah-masalah dengan undang-undang itu dan mengundang CONAIE untuk bertemu dengan staf bank tersebut dan presidennya.

Sarana verifikasi (bukti) termasuk diluluskan dan diumumkannya ketentuan-ketentuan baru undang-undang tersebut, keputusan pengadilan, konsesi pemerintah dan tindakan bank sebagaimana dilaporkan oleh wakil CONAIE dalam rapat-rapat dan media.

Dimensi masyarakat sipil
Organisasi, pengaruh (kekuatan) dan kemampuan CONAIE untuk advokasi jelas bertambah dengan kampanye itu. Kesadaran dan pemahaman para anggota terhadap isu, para pemain, dan dinamika kekuasaan diperluas. Hubungan kekuasaan berubah sehingga menguntungkan masyarakat pribumi. Kelompok yang termasuk koalisi yang beranggotakan 40 organisasi itu tampak bertambah kuat pula.

Indikator untuk hal ini misalnya mencakup jumlah dan jangkauan mobilisasi massa dan macam-macam dukungan yang diterima oleh LSM dan jaringan kerja pribumi.

Hasil-hasil khusus yang terkait adalah fakta bahwa mobilisasi menyebar ke seluruh negeri dan melibatkan ribuan orang. Titik-titik strategis sepanjang jalan raya Pan-American ditutup dan jaringan kerja internasional menghasilkan kampanye menulis surat dan menyiarkan pesan-pesan dukungan dan berita-berita terbaru melalui internet.

Sarana-sarana untuk verifikasi hasil-hasil itu termasuk laporan-laporan dari orang yang hadir dalam peristiwa itu dan dari pesan serta salinan surat-surat yang diterima.

Dimensi demokrasi
Kampanye CONAIE, meski menimbulkan sejumlah tindakan tentara terhadap para pemrotes, secara keseluruhan tampaknya meningkatkan ruang politik, tingkat partisipasi dan legitimasi politik.

Sejumlah indikator dan hasil-hasilnya mencakup keputusan pengadilan untuk merevisi hak koalisi untuk mengadakan demonstrasi, jumlah orang yang mau ikut serta dalam mobilisasi itu, kerelaan pemerintah untuk bernegosiasi dan pengakuan bank tersebut terhadap CONAIE sebagai pemain kebijakan yang sah tampak pada undangan presiden bank tersebut untuk menjumpai pimpinan puncak CONAIE.

Sarana-sarana verifikasi termasuk cerita dari orang-orang yang hadir, laporan media, dan laporan pengadilan.

Sumber:
Pedoman Advokasi: Perencanaan, Tindakan, dan Refleksi
Valerei Miller dan Jane Covey
Bab VII, Halaman 111
Institute for Development Center
Di Indonesia diterbitkan oleh Yayasan Obor dan Yayasan Tifa

Tidak ada komentar:

Talisman

"Saya akan memberikanmu talismanIngatlah wajah si paling miskin dan si paling lemah yang mungkin pernah kau temui, kemudian tanyakan pada dirimu sendiri, apakah langkah yang kamu rencanakan akan berguna baginya. Apakah dia akan memperoleh sesuatu dari langkah itu? Apakah itu akan membuat dia dapat mengatur kehidupan dan nasibnya sendiri? Maka akan kamu dapatkan keraguan itu hilang.” Mahatma Gandhi