Disarikan oleh Herizal E. Arifin
Seperti banyak orang ketahui, banyak cara menuangkan gagasan. Salah satunya adalah berpola pendirian, dukungan, dan kesimpulan (PDK). Sekali lagi, ini hanya salah satu cara saja. Dalam artikel kecil akan mencoba memerikan bagaimana menggunakan pola PDK untuk mengembangkan paragraf dan esai singkat. Pola ini dikenal sebagai pola standar dalam banyak orang mengembangkan paragaraf, artikel, atau esai.
Lebih dari ini semua, banyak-banyaklah menulis. menulis apa saja. Bukalah buku catatan anda, tuangkan gagasan anda. menulislah. Bukalah iPad, laptop atau hp anda, menulislah. Jika saya tidak salah ingat, Gunawan Muhammad banyak melakukan kegiatan menulis di gadget miliknya setiap ada kesempatan menulis Catatan Pinggir.
Pola Pendirian – Dukungan – Kesimpulan
Mengarang dengan pola sangat berdayaguna untuk menjadikan karangan sebagai benar-benar buah pikiran. Dengan pola kita bersungguh-sungguh berpikir secara sadar,reflektif, terencana, terarah, mendalam, dan masak. Tujuan mengarang dengan PDK ialah mengemukakan dengan jelas pendirian, sikap, wawasan, atau pandangan pengarang atas suatu topik atau pokok persoalan, kemudian memberi alasan-alasan mendukung pendirian atau pandangan itu, dan akhirnya menyimpulkan semua yang sudah dipaparkan.
Pendirian atau pandangan yang berguna dan diterima masyarakat akan memajukan kehidupan dan kebudayaan manusia.
Istilah-istilah untuk Dipahami
1. Pendirian
Pendirian merupakan pernyataan singkat yang mengungkapkan gagasan pokok karangan. Pendirian harus dinyatakan dengan jelas dan terang dalam bentuk satu kalimat.
Pendirian diletakan pada awal paragraf. Jika terdiri dari beberapa paragraf, pendirian itu berkaitan dengan dan menjadi pendukung bagi tesis atau pendirian pokok karangan. Tesis itu diletakan pada akhir paragraf pengantar atau menjelang akhir paragraf.
2. Dukungan
Dukungan adalah pikiran-pikran yang menjabarkan dan menjelaskan pendirian. Pembaca diharapkan sependirian dengan pengarang; menerima pendirian (pikiran utama) paragraf dan tesis (pendirian pokok) karangan.
Jumlah dukungan harus memadai untuk memperkuat pendirian (dalam paragraf) atau tesis (dalam karangan).
Dukugan dapat kita peringkatkan menjadi dukungan primer, dukungan sekunder, dan dukungan tersier, dst. Pikiran utama paragraf sebagai pendukung tesis adalah dukungan primer; pikiran penjelas sebagai pendukung pikiran utama adalah dukungan sekunder; dan pikiran yang lebih konkrit dan spesifik sebagai pendukung pikiran penjelas adalah dukungan tersier.
3. Penjelasan
Penjelasan menerangkan dukungan dengan contoh-contoh, ilustrasi, atau data yang lain. Di sini pengarang harus sampai pada sesuatu yang konkrit dan spesifik. Penjelasan mungkin hanya satu kalimat, atau mungkin panjang (lebih dari satu kalimat) sesuai keperluannya untuk menunjukan relevansi dukungan.
4. Peralihan
Peralihan merupakan titian untuk masuk ke dalam pikiran utama yang baru atau dukungan yang baru. Jadi, peralihan menunjukan dimulainya hal atau pokok baru dalam pembicaraan dan hubungan antara yang baru dan yang lalu; dengan kata lain, peralihan fungsi utnuk menciptakan aliran pikiran yang bersambung dan lancar. Sebuah peralihan dapat sebuah kata, frase, klausa, atau kalimat. Bahkan dalam sebuah karangan sering terdapat paragraf kecil ebagai peralihan: paragraf peralihan.
5. Kesimpulan
Kesimpulan mengakhiri sebuah paragraf atau karangan. Untuk menyimpulkan, pengarang menyatakan kembali pendirian atau tesisnya, dengan meringkaskan dukungan-dukungan primer (kalau perlu). Kesimpulan dalam sebuah paragraf bagian karangan dapat juga menekankan kembali relevansi pikiran utama terhadap tesis karangan.
Komponen Paragraf Berpola PDK
Pada umumnya, tiga buah dukungan untuk menjabarkan dan menjelaskan sebuah pikiran utama dan paragraf sudah cukup memadai, sudah cukup kuat. Dengan tiga buah dukungan itu, komponen-komponen paragraf PDK adalah sebagai berikut:
1) PERALIHAN (dalam paragraf yang berdiri sendiri, kalimat pertama dan berisi pembuka, atau langsung, mengemukakan pendirian)
2) PENDIRIAN atau pikiran utama paragraf
3) PERALIHAN
4) DUKUNGAN PERTAMA untuk membuktikan kebenaran pikiran utama/pendirian
5) PENJELASAN untuk menunjukan mengapa dukungan itu membuktikan kebenaran pikiran utama/pendirian
6) PERALIHAN
7) DUKUNGAN KEDUA
8) PENJELASAN
9) PERALIHAN
10) DUKUNGAN KETIGA
11) PENJELASAN
12) PERALIHAN
13) KESIMPULAN
Contoh Paragraf Berpola PDK
(PEMBUKA) Banyak pejabat pimpinan bekerja di kantor dengan diiringi kepusingan kepala atau sekurang-kurangnya ketegangan pikiran ketegangan pikiran yang berlebih-lebihan. (PENDIRIAN) Pemecahan terhadap gejala ini bukanlah dengan sering-sering minum obat sakit kepala atau menggosok kening dengan minyak angin, melainkan dengan memperbaiki cara bekerjanya. (PERALIHAN) Untuk mengatasi gejala itu dengan dalam pekerjaan, (DUKUNGAN PERTAMA) dapatlah kiranya pertama-pertama dilaksanakan pola pengolongan. (PENJELASAN) Ini merupakan kegiatan mengelompok-mengelompokan pelbagai hal dalam golongan-golongan tertentu menurut suatu keperluan praktis. Misalnya, urusan-urusan digolongkan menjadi tiga gugus seperti rencana kerja, hal yang sedang ditangani, urusan-urusan sudah selesai. Surat-surat dan berkas-berkas, buku-buku, dan dokumen-dokumen juga perlu digolong-golongkan. (PERALIHAN) Untuk bekerja dengan efisien, (DUKUNGAN KEDUA) cara lain yang akan banyak sekali menghemat pikiran ialah pencatatan. (PENJELASAN) Tak ada orang, secerdas apapun, dapat mengingat-ingat segala sesuatu dan tidak pernah lupa. “People Forget, record rememder”, kata sebuah motta administrasi perkantoran. Hal-hal yang penting dalam pekerjaan, informasi-informasi yang perlu, alamat-alamat, nomor-nomor telepon, nama-nama relasi perlu dicatat. (PERALIHAN) Disamping dua pola kerja efisien-pikiran di atas, (DUKUNGAN KETIGA) masih ada lagi cara yang sangat penting pemrograman. (PENJELASAN) Setiap pejabat hendaknya merencanakan suatu program kerja tertentu untuk suatu jangka waktu tertentu, mengatur langkah-langkah untuk melaksanakan tiap programnya, dan memerinci tindakan-tindakan oprasionalnya untuk tiap langkah itu. Dengan kata lain, pemrograman meliputi program kerja, langkah kerja, dan cara krja. (PERALIHAN) jelaslah kiranya bahwa agar pikiran dapat digunakan secara efisien dan ketegangan mental dan kepusingan kepala dapat dicegah, (KESIMPULAN) cara bekerja harus diperbaiki dengan mengikuti pola-pola tertentu, misalnya pola penggolongan, pola pencatatan, dan pola pemrograman.
Menulis Esai Berpola P-D-K
Komponen Esai Berpola PDK. […] Sebenarnya struktur esai, pada dasarnya, sama dengan struktur paragraf. Maka dari itu, suatu pola (misal PDK) dapat diterapkan pada sebuah esai juga.
Komponen-komponen esai PDK adalah sebagai berikut:
• PARAGRAF PENGANTAR:
• PARAGRAF-PARAGRAF TUBUH ESAI:
Para pendukung tesis yang pertama
1) Peralihan (dalam paragraf yang berdiri sendiri, kalimat pertama dan berisi pembuka, atau langsung, mengemukakan pendirian)
2) Pendirian atau pikiran utama paragraf
3) Peralihan
4) Dukungan Pertama untuk membuktikan kebenaran pikiran utama/pendirian
5) Penjelasan untuk menunjukan mengapa dukungan itu membuktikan kebenaran pikiran utama/pendirian
6) Peralihan
7) Dukungan Kedua
8) Penjelasan
9) Peralihan
10) Dukungan Ketiga
11) Penjelasan
12) Peralihan
13) Kesimpulan paragraf: menegaskan kembali dengan kata-kata lain pendiriannya.
Berikutnya,
Paragraf tubuh pendukung kedua (dengan cara yang sama dengan paragraf pendukung pertama)
Paragraf tubuh pendukung ketiga (dengan cara yang sama dengan paragraf pendukung kedua)
• PARAGRAF KESIMPULAN
1. Peralihan: yang menyarankan bahwa esai atau pembahasan tentang tesis hampir berkahir
2. Penegasan kembali tesis dengan kata lain
3. Rangkuman semua pikiran utama.
Catatan: Esai PDK yang berbagan seperti di atas dapat disebut esai PDK 3-3. Artinya, 3 yang pertama menunjukan jumlah para pendukung tesis, dan 3 yang kedua menunjukaan jumah dukungan dalam tiap paragraf tubuh itu.
Sumber:
A.Widyamartaya, Seni Menuangkan Gagasan, Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Cetakan keempat 1994
Masih ada pola-pola lainnya. Ikuti publikasi Supporting Human Rights Community berikutnya.
Selamat mencoba.
Seperti banyak orang ketahui, banyak cara menuangkan gagasan. Salah satunya adalah berpola pendirian, dukungan, dan kesimpulan (PDK). Sekali lagi, ini hanya salah satu cara saja. Dalam artikel kecil akan mencoba memerikan bagaimana menggunakan pola PDK untuk mengembangkan paragraf dan esai singkat. Pola ini dikenal sebagai pola standar dalam banyak orang mengembangkan paragaraf, artikel, atau esai.
Lebih dari ini semua, banyak-banyaklah menulis. menulis apa saja. Bukalah buku catatan anda, tuangkan gagasan anda. menulislah. Bukalah iPad, laptop atau hp anda, menulislah. Jika saya tidak salah ingat, Gunawan Muhammad banyak melakukan kegiatan menulis di gadget miliknya setiap ada kesempatan menulis Catatan Pinggir.
Pola Pendirian – Dukungan – Kesimpulan
Mengarang dengan pola sangat berdayaguna untuk menjadikan karangan sebagai benar-benar buah pikiran. Dengan pola kita bersungguh-sungguh berpikir secara sadar,reflektif, terencana, terarah, mendalam, dan masak. Tujuan mengarang dengan PDK ialah mengemukakan dengan jelas pendirian, sikap, wawasan, atau pandangan pengarang atas suatu topik atau pokok persoalan, kemudian memberi alasan-alasan mendukung pendirian atau pandangan itu, dan akhirnya menyimpulkan semua yang sudah dipaparkan.
Pendirian atau pandangan yang berguna dan diterima masyarakat akan memajukan kehidupan dan kebudayaan manusia.
Istilah-istilah untuk Dipahami
1. Pendirian
Pendirian merupakan pernyataan singkat yang mengungkapkan gagasan pokok karangan. Pendirian harus dinyatakan dengan jelas dan terang dalam bentuk satu kalimat.
Pendirian diletakan pada awal paragraf. Jika terdiri dari beberapa paragraf, pendirian itu berkaitan dengan dan menjadi pendukung bagi tesis atau pendirian pokok karangan. Tesis itu diletakan pada akhir paragraf pengantar atau menjelang akhir paragraf.
2. Dukungan
Dukungan adalah pikiran-pikran yang menjabarkan dan menjelaskan pendirian. Pembaca diharapkan sependirian dengan pengarang; menerima pendirian (pikiran utama) paragraf dan tesis (pendirian pokok) karangan.
Jumlah dukungan harus memadai untuk memperkuat pendirian (dalam paragraf) atau tesis (dalam karangan).
Dukugan dapat kita peringkatkan menjadi dukungan primer, dukungan sekunder, dan dukungan tersier, dst. Pikiran utama paragraf sebagai pendukung tesis adalah dukungan primer; pikiran penjelas sebagai pendukung pikiran utama adalah dukungan sekunder; dan pikiran yang lebih konkrit dan spesifik sebagai pendukung pikiran penjelas adalah dukungan tersier.
3. Penjelasan
Penjelasan menerangkan dukungan dengan contoh-contoh, ilustrasi, atau data yang lain. Di sini pengarang harus sampai pada sesuatu yang konkrit dan spesifik. Penjelasan mungkin hanya satu kalimat, atau mungkin panjang (lebih dari satu kalimat) sesuai keperluannya untuk menunjukan relevansi dukungan.
4. Peralihan
Peralihan merupakan titian untuk masuk ke dalam pikiran utama yang baru atau dukungan yang baru. Jadi, peralihan menunjukan dimulainya hal atau pokok baru dalam pembicaraan dan hubungan antara yang baru dan yang lalu; dengan kata lain, peralihan fungsi utnuk menciptakan aliran pikiran yang bersambung dan lancar. Sebuah peralihan dapat sebuah kata, frase, klausa, atau kalimat. Bahkan dalam sebuah karangan sering terdapat paragraf kecil ebagai peralihan: paragraf peralihan.
5. Kesimpulan
Kesimpulan mengakhiri sebuah paragraf atau karangan. Untuk menyimpulkan, pengarang menyatakan kembali pendirian atau tesisnya, dengan meringkaskan dukungan-dukungan primer (kalau perlu). Kesimpulan dalam sebuah paragraf bagian karangan dapat juga menekankan kembali relevansi pikiran utama terhadap tesis karangan.
Komponen Paragraf Berpola PDK
Pada umumnya, tiga buah dukungan untuk menjabarkan dan menjelaskan sebuah pikiran utama dan paragraf sudah cukup memadai, sudah cukup kuat. Dengan tiga buah dukungan itu, komponen-komponen paragraf PDK adalah sebagai berikut:
1) PERALIHAN (dalam paragraf yang berdiri sendiri, kalimat pertama dan berisi pembuka, atau langsung, mengemukakan pendirian)
2) PENDIRIAN atau pikiran utama paragraf
3) PERALIHAN
4) DUKUNGAN PERTAMA untuk membuktikan kebenaran pikiran utama/pendirian
5) PENJELASAN untuk menunjukan mengapa dukungan itu membuktikan kebenaran pikiran utama/pendirian
6) PERALIHAN
7) DUKUNGAN KEDUA
8) PENJELASAN
9) PERALIHAN
10) DUKUNGAN KETIGA
11) PENJELASAN
12) PERALIHAN
13) KESIMPULAN
Contoh Paragraf Berpola PDK
(PEMBUKA) Banyak pejabat pimpinan bekerja di kantor dengan diiringi kepusingan kepala atau sekurang-kurangnya ketegangan pikiran ketegangan pikiran yang berlebih-lebihan. (PENDIRIAN) Pemecahan terhadap gejala ini bukanlah dengan sering-sering minum obat sakit kepala atau menggosok kening dengan minyak angin, melainkan dengan memperbaiki cara bekerjanya. (PERALIHAN) Untuk mengatasi gejala itu dengan dalam pekerjaan, (DUKUNGAN PERTAMA) dapatlah kiranya pertama-pertama dilaksanakan pola pengolongan. (PENJELASAN) Ini merupakan kegiatan mengelompok-mengelompokan pelbagai hal dalam golongan-golongan tertentu menurut suatu keperluan praktis. Misalnya, urusan-urusan digolongkan menjadi tiga gugus seperti rencana kerja, hal yang sedang ditangani, urusan-urusan sudah selesai. Surat-surat dan berkas-berkas, buku-buku, dan dokumen-dokumen juga perlu digolong-golongkan. (PERALIHAN) Untuk bekerja dengan efisien, (DUKUNGAN KEDUA) cara lain yang akan banyak sekali menghemat pikiran ialah pencatatan. (PENJELASAN) Tak ada orang, secerdas apapun, dapat mengingat-ingat segala sesuatu dan tidak pernah lupa. “People Forget, record rememder”, kata sebuah motta administrasi perkantoran. Hal-hal yang penting dalam pekerjaan, informasi-informasi yang perlu, alamat-alamat, nomor-nomor telepon, nama-nama relasi perlu dicatat. (PERALIHAN) Disamping dua pola kerja efisien-pikiran di atas, (DUKUNGAN KETIGA) masih ada lagi cara yang sangat penting pemrograman. (PENJELASAN) Setiap pejabat hendaknya merencanakan suatu program kerja tertentu untuk suatu jangka waktu tertentu, mengatur langkah-langkah untuk melaksanakan tiap programnya, dan memerinci tindakan-tindakan oprasionalnya untuk tiap langkah itu. Dengan kata lain, pemrograman meliputi program kerja, langkah kerja, dan cara krja. (PERALIHAN) jelaslah kiranya bahwa agar pikiran dapat digunakan secara efisien dan ketegangan mental dan kepusingan kepala dapat dicegah, (KESIMPULAN) cara bekerja harus diperbaiki dengan mengikuti pola-pola tertentu, misalnya pola penggolongan, pola pencatatan, dan pola pemrograman.
Menulis Esai Berpola P-D-K
Komponen Esai Berpola PDK. […] Sebenarnya struktur esai, pada dasarnya, sama dengan struktur paragraf. Maka dari itu, suatu pola (misal PDK) dapat diterapkan pada sebuah esai juga.
Komponen-komponen esai PDK adalah sebagai berikut:
• PARAGRAF PENGANTAR:
- Pembuka: memperkenalkan topik, masalah, latar belakang, dan sebagainya kepada pembaca.
- Tesis: pendirian pokok atau gagaan inti yang hendak dikembangkan dalam esai tentang topik, masalah, atau persoalan.
- Penjelasan tentang tesis (manasuka).
• PARAGRAF-PARAGRAF TUBUH ESAI:
Para pendukung tesis yang pertama
1) Peralihan (dalam paragraf yang berdiri sendiri, kalimat pertama dan berisi pembuka, atau langsung, mengemukakan pendirian)
2) Pendirian atau pikiran utama paragraf
3) Peralihan
4) Dukungan Pertama untuk membuktikan kebenaran pikiran utama/pendirian
5) Penjelasan untuk menunjukan mengapa dukungan itu membuktikan kebenaran pikiran utama/pendirian
6) Peralihan
7) Dukungan Kedua
8) Penjelasan
9) Peralihan
10) Dukungan Ketiga
11) Penjelasan
12) Peralihan
13) Kesimpulan paragraf: menegaskan kembali dengan kata-kata lain pendiriannya.
Berikutnya,
Paragraf tubuh pendukung kedua (dengan cara yang sama dengan paragraf pendukung pertama)
Paragraf tubuh pendukung ketiga (dengan cara yang sama dengan paragraf pendukung kedua)
• PARAGRAF KESIMPULAN
1. Peralihan: yang menyarankan bahwa esai atau pembahasan tentang tesis hampir berkahir
2. Penegasan kembali tesis dengan kata lain
3. Rangkuman semua pikiran utama.
Catatan: Esai PDK yang berbagan seperti di atas dapat disebut esai PDK 3-3. Artinya, 3 yang pertama menunjukan jumlah para pendukung tesis, dan 3 yang kedua menunjukaan jumah dukungan dalam tiap paragraf tubuh itu.
Sumber:
A.Widyamartaya, Seni Menuangkan Gagasan, Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Cetakan keempat 1994
Masih ada pola-pola lainnya. Ikuti publikasi Supporting Human Rights Community berikutnya.
Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar