Simak Statistik

Sabtu, 23 Juli 2011

Tips Terampil Memfasilitasi


Oleh Herizal E Arifin

SETELAH Teknik Bertanya dan Mengatur Suasana Belajar, Supporting Human Rights Community mencoba melengkapi anda dengan sejumlah informasi tentang keterampilan-keterampilan yang sepatutnya dimiliki oleh seorang fasilitator. Materi ini diambil dari Manual Pelatihan HAM Tahunan (PHAMT) 2010 yang ditulis Atikah Nuraini, Herizal E. Arifin,  dan kawan-kawan.

1. Tip tentang pengelolaan waktu
  • Lakukan pemotongan mulai dari tengah program, bukan dari awal atau akhir
  • Sederhanakan kerja, misalnya buanglah beberapa langkah dari kegiatan
  • Kurangi jumlah waktu diskusi dalam kelompok kecil
  • Kurangi waktu pelaporan di kelompok pleno.
  • Pastikan anda datang tepat waktu, dan menghormati jadwal, misalnya break, makan siang, akhir hari
  • Jika ada perlu perubahan, bahaslah rencana kegiatan dengan para peserta
2.  Gunakan beragam teknik untuk melibatkan semua peserta
  • Rotasikan komposisi anggota dari kelompok keci
  • Delegasikan peran peran peserta dalam kelompok kecil (misalnya pimpinan, pencatat waktu, notulen, jurubicara, dsb.)
  • Mendorong metode yang berbeda ketika melaporkan kerja hasil kelompok.
  • Menciptakan susunan tempat duduk yang mendorong diskusi kelompok
3. Tip-tip tentang keterlibatan fasilitator dalam diskusi
  • Sebagai fasilitator, anda menghantarkan keterampilan dan pengetahuan spesifik ke suatu program pelatihan. Ini adalah tantangan untuk menyediakan keahlian secara strategis dan terhormat.
  • Rangkumlah diskusi untuk memastikan bahwa semua peserta mengerti, dan kawal diskusi pada arah yang anda kehendaki. Apabila ada ketidaksepakatan, tariklah kesimpulan.
  • Ungkapkan kembali pernyataan peserta ke dalam kalimat yang lebih tajam demi menguji pemahaman anda dan memperkuat pernyataan itu.
  • Ajukan pertanyaan yang mendorong tanggapan reflektif, misalnya pertanyaan terbuka.
  • Jangan menjawab sendiri semua pertanyaan. Para peserta dapat saling menjawab pertanyaan satu sama lain.
  • Tanya para peserta apakah mereka sependapat dengan pernyataan dari peserta lain.
  • Pastikan bahwa para peserta lebih banyak bicara dari anda.
4. Tip-tip tentang menyampaikan presentasi.
  • Lakukan beberapa kali latihan sebelum anda presentasi.
  • Pastikan bahwa isi dan gaya penyampaian sesuai dengan kebutuhan pemirsa anda.
  • Pertahankan kontak tatapan mata dengan  pemirsa (peserta pelatihan).
  • Bicaralah dengan nada percakapan.
  • Hantarkan antusiasme anda terhadap bahan dan pemirsa.
  • Secara berkala, tanyalah pemirsa apakah mereka bisa mendengar dan melihat segalanya.
  • Kelilingi ruangan, dengan gerak gerik yang wajar. Hindarkan gerak gerik yang dapat mengalihkan atau mengganggu perhatian peserta.
  • Lakukan interaksi dengan para peserta, demi menciptakan kesan positif dengan mereka.
5. Tip tentang penggunaan alat bantu visual (Papan tulis, overheads, flipcharts atau presentasi komputer.
  • Gunakan alat bantu visual untuk membangkitkan dan memfokuskan perhatian peserta.
  • Periksa peralatan sebelum sesi demi memastikan bahwa peralatan tersebut berfungsi dan anda mengerti cara menggunakannya.
  • Buatlah peraga visual  selama presentasi.
  • Dorong peserta untuk membuat catatan.
  •  Tiap peraga visual sebaiknya dibuat bermakna.
  • Peragakan informasi visual secara bertahap, bukan semuanya sekaligus.
  • Sediakan handout dari presentasi computer (misalnya PowerPoint) dengan  diberi ruang untuk catatan tambahan

Sumber: University of Waterloo, Teaching Resources and Continuing Education. (2002). Lecturing Interactively in the University Classroom. Available online: http://www.adm.uwaterloo.ca/infotrac/interactiveUclassroom.html.




Tidak ada komentar:

Talisman

"Saya akan memberikanmu talismanIngatlah wajah si paling miskin dan si paling lemah yang mungkin pernah kau temui, kemudian tanyakan pada dirimu sendiri, apakah langkah yang kamu rencanakan akan berguna baginya. Apakah dia akan memperoleh sesuatu dari langkah itu? Apakah itu akan membuat dia dapat mengatur kehidupan dan nasibnya sendiri? Maka akan kamu dapatkan keraguan itu hilang.” Mahatma Gandhi